Hanya beberapa saat diangkat sebagai Menteri Agama, lukman
Hakim Saifuddin ‘meresmikan’ agama baru di Indonesia. Agama itu adalah Bahai.
Ia menegaskan, Bahai adalah agama tersendiri yang diakui di Indonesia. Karena itu
pemeluk agama tersebut harus tetap di akui
di Indonesia dan memiliki kedudukan yang sama dengan pemeluk agama lain.
“intinya saya mengatakan bahwa Bahai itu bukan bagian dari
agama tertentu, sekte atau aliran dari agama tertentu karena Bahai adalah agama
yang berdiri sendiri, “tegas Lukmandi Jakarta, Rabu, (13/18) seperti dikutip
jpnn.com.
Soal kependudukan pemeluk agama Bahai, Lukam mengaku
pihahnya menyerahkan seutuhnya pada kewenangan kementrian Dalam Negeri. Menurutnya,
hingga kini tercatat jumlah pemeluk Bahai di Banyuwangi 220 orang, Jakarta 100
orang, Medan 100 orang, Surabaya 98 orang, Bandung 50 orang, Palopo 80 orang
dan Malang 30 orang.
Pemerintah sendiri mempersilahkan penganut Bahai berkembang
di Indonesia. Bahkan penganut kepercayaan yang pertama kali tumbuh di Persia
atau Iran inimendapatkan hak dan perlindungan
sama dari pemerintah seperti enam agama resmi yang sudah ada di
Indonesia.
MUI Menolak
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan, sangat tidak
setuju terhadap pengakuan pemerintah terhadap ajaran Bahai sebagai agama resmi
di Indonesia. Ketua MUI Muhyidin Djunaidi mengusulkan agar ajaran Bahai
sebaiknnya dikembalikan sebagai aliran kepercayaan dan masuk ke dalam
penanganan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud).
Menurutnya, ditinjau dari sisi criteria aliran, Bahaisme
bersifat sesat dan menyesatkan. Dijelaskannya, Bahai merupakan perpanjangan
tangan dari sekte yang masih memiliki hubungan historis dengan Islam. “jadi,
sangat itdak setuju jika Bahai diakui sebagai agama baru oleh pemerintah”
ujarnya seperti dilansir Republika.
Secara politis, lanjutnya, pengakuan resmi Negara terhadap Bahai
juga berpotensi menimbulkan banyak masalah di masa depan. Ssalah satunya,
kunjungan para penganut Bahai ke Israel
akan menjadi legal dan masif dengan alasan agama dan wisata religi. Hal ini
tentu menguntungkan Yahudi dan Israel secara ekonomi dan Politik.
“karena itu, MUI mendesak Menteri Agama Lukam Hakim
Saifuddin untuk bersikap bijak dan arif agar tidak terulang kembali Ahmadiyah
jilid kedua,” tandas Muhyidin.
Bahai ini didirikan oleh Baha’rullah yang dipercaya sebagai
titisan tuhan didunia. Mereka sembayang sekali dalam sehari dan berkiblat ke
Gunung Karmel di Israel.